Begini Cara Cek Aki Masih Bagus Atau Tidak...
Cara cek aki masih bagus atau tidak memang sebaiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman seperti para mekanik di bengkel yang sudah sobat percaya, selain itu, alat pengukurannya pun umumnya lebih spesial sehingga jarang orang yang menyimpan dirumah dan memilikinya.
Namun begitu, bagi sobat yang penasaran tentang bagaimana sih cara cek aki masih bagus atau tidak?, sobat bisa membaca postingan Akimo kali ini yang Akimo sajikan cukup lengkap untuk menambah wawasan sekaligus cara cek aki masih bagus atau tidak, simak penjelasannya dibawah berkut ini
Langkah pertama yang perlu sobat lakukan sebagai cara cek aki masih bagus atau tidak adalah dengan mengecek aki secara visual atau dengan mengamati langsung kondisi yang ada pada aki mobil sobat.
Ada beberapa poin penting yang perlu sobat lakukan untuk memeriksa kondisi aki ini, berikut daftar pemeriksaan aki yang bisa sobat secara visual.
Selain memeriksa jumlah dan volume cairan elektrolit, sobat juga harus memeriksa berat jenis cairan elektrolit. Berat jenis cairan elektrolit ini berpengaruh terhadap daya simpan serta reaksi kimia untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik.
Adapun alat yang perlu sobat persiapkan untuk mengukur berat jenis air aki adalah hidrometer untuk mengukur berat jenis cairan dan thermometer untuk mengukur suhu cairan. Berikut contoh gambar hidrometer dan thermometer
Berikut cara pengukuran cairan elektrolit / air aki.
Dari beberapa referensi yang Akimo dapat, berat jenis elektrolit akan berubah sebesar 0,0007 ketika suhu berubah sebanyak 1⁰C. Selain itu untuk berat jenis yang normal saat mengukur cairan elektrolit ini berada pada suhu 20⁰C.
Agar hasil pengukuran berat jenis cairan ini tepat maka sobat perlu memasukkan nilai hasil pengukuran pada rumus dibawah berikut
Contoh:
Jika pada hasil pengukuran sobat mendapatkan nilai temperatur 28⁰C dan berat jenis cairan sebesar 1,27, maka berat jenis cairan pada suhu 20⁰C adalah sebagai berikut :
S20⁰C = 1,27 + (0,0007 x (28-20))
S20⁰C = 1,2756 kg/liter
Berikut tabel kondisi baterai dengan berat jenis cairan di dalamnya
Setelah mendapatkan semua nilai, silahkan sobat perhatikan pada tabel dibawah berikut untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan terhadap aki.
Baca juga:
Setelah melakukan pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit, langkah selanjutnya untuk mengetahui aki masih bagus atau tidak, sobat perlu melakukan pemeriksaan tegangan aki. Untuk mengukur tegangan aki ini, sobat membutuhkan multi tester yang diset untuk pengukuran tegangan Volt Direct Current (VDC).
Berikut langkah pemeriksaan tegangan aki
Langkah terakhir dari cara cekaki masih bagus atau tidak adalah dengan melakukan pengujian beban. Pemeriksaan ini untuk mengetahui bagaimana kondisi tegangan aki bila deiberikan beban aki sebesar 200A selama 15 detik. ALat yang digunakan untuk pengujian beban ini adalah Baterry Load Tester. Perhatikan bentuk alatnya seperti gambar dibawah ini.
Langkah pengujian beban aki
Nah, demikianlah sobat Akimo postingan tentang cara cek aki mobil masi bagus atau tidak bisa Akimo sampaikan, semoga bisa bermanfaat yaa..
Namun begitu, bagi sobat yang penasaran tentang bagaimana sih cara cek aki masih bagus atau tidak?, sobat bisa membaca postingan Akimo kali ini yang Akimo sajikan cukup lengkap untuk menambah wawasan sekaligus cara cek aki masih bagus atau tidak, simak penjelasannya dibawah berkut ini
1. Cek Fisik Aki Secara Visual
Langkah pertama yang perlu sobat lakukan sebagai cara cek aki masih bagus atau tidak adalah dengan mengecek aki secara visual atau dengan mengamati langsung kondisi yang ada pada aki mobil sobat.
Ada beberapa poin penting yang perlu sobat lakukan untuk memeriksa kondisi aki ini, berikut daftar pemeriksaan aki yang bisa sobat secara visual.
- Pemeriksaan kotak aki secara keseluruhan untuk mengetahui apakah kotak aki mengalami keretakan, kotak menggelembung atau terdapat kebocoran. Retaknya kotak aki bisa menyebabkan jumlah cairan elektrolit berkurang. Lebih dari itu, cairan yang bocor ini bisa mengakibatkan korosi / karat apabila mengenai bodi dan rangka mobil.
- Pemeriksaan kepala kutub terminal aki beserta kondisi kabelnya. Pastikan kondisi terminal dan baut pemegang terminal kutub aki terpasang dengan kencang, selain itu pastikan kutub terminal aki terbebas dari kotoran dan kerak yang menutupinya.
- Pemeriksaan jumlah cairan elektrolit. Elektrolit bisa menguap dan berkurang akibat terjadi overcharging ataupun akibat bodi aki retak dan bocor. Pastikan jumlah cairan elektrolit ini berada diantara lvel lower (min) dan Upper (max).
- Pemeriksaan Sel aki dari kemungkinan mengembang akibat overcharging, rontok akibat getaran atau karena umur aki yang memang suah lama serta kualitas baterai yang jelek.
- Pemeriksaan pada bagian bracket pemegang aki mobil. Pastikan kondisi bracket pemegang aki mobil dalam kondisi mengikat aki dengan kuat agar aki tidak bisa bergeser dan berguncang yang bisa mengakibatkan air aki tumpah.
II. Pemeriksaan Cairan Elektrolit Aki
Selain memeriksa jumlah dan volume cairan elektrolit, sobat juga harus memeriksa berat jenis cairan elektrolit. Berat jenis cairan elektrolit ini berpengaruh terhadap daya simpan serta reaksi kimia untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik.
Adapun alat yang perlu sobat persiapkan untuk mengukur berat jenis air aki adalah hidrometer untuk mengukur berat jenis cairan dan thermometer untuk mengukur suhu cairan. Berikut contoh gambar hidrometer dan thermometer
Berikut cara pengukuran cairan elektrolit / air aki.
- Lepas terminal negatif aki
- Buka dan lepas semua tutup ventilasi aki, letakan dalam wadah agar tidak tercecer.
- Ambil thermometer dan masukkan kedalam lubang pengisian air aki.
- Ambil hidrometer lalu masukkan ujung hidrometer melalui lubang pengisian air aki yang sama dengan lubang thermometer.
- Tekan dan pompa hidrometer sampai cairan masuk ke dalam alat sehingga pemberat terangkat dan mengapung.
- Tanpa mengangkat hidrometer, baca nilai berat jenis cairan elektrolit pada hidrometer dan baca suhunya pada termometer. Catat hasilnya pada selembar kertas untuk suhu dan berat jenis cairan.
- Lakukan hal yang sama pada sel aki yang lain
Dari beberapa referensi yang Akimo dapat, berat jenis elektrolit akan berubah sebesar 0,0007 ketika suhu berubah sebanyak 1⁰C. Selain itu untuk berat jenis yang normal saat mengukur cairan elektrolit ini berada pada suhu 20⁰C.
Agar hasil pengukuran berat jenis cairan ini tepat maka sobat perlu memasukkan nilai hasil pengukuran pada rumus dibawah berikut
S20C = St + (0,0007 x (T-20))Keterangan :
- S20C = berat jenis cairan pada suhu 20⁰C (kg/liter)
- St = hasil pengukuran (kg/liter)
- T = Suhu pada saat pengukuran (⁰C)
Contoh:
Jika pada hasil pengukuran sobat mendapatkan nilai temperatur 28⁰C dan berat jenis cairan sebesar 1,27, maka berat jenis cairan pada suhu 20⁰C adalah sebagai berikut :
S20⁰C = 1,27 + (0,0007 x (28-20))
S20⁰C = 1,2756 kg/liter
Berikut tabel kondisi baterai dengan berat jenis cairan di dalamnya
Kondisi Aki | Berat Jenis (Kg/L) |
---|---|
Penuh | 1,27 – 1,28 |
Sedang | 1,13 – 1, 27 |
Kosong | 1,10 – 1,13 |
Setelah mendapatkan semua nilai, silahkan sobat perhatikan pada tabel dibawah berikut untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan terhadap aki.
Hasil Pengukuran | Tindakan |
---|---|
≥ 1,28 | Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang. |
1,22-1,27 | Tidak perlu tindakan. |
≤ 1,21 | Lakukan pengisian penuh, jika berat jenis masih = 1,21 maka aki perlu diganti. |
Baca juga:
- Cara ngecas aki yang benar
- Menghitung berapa lama cas aki mobil
- Beda air aki botol biru dengan air aki botol merah
- 9 Merk aki mobil yang bagus dan awet
III. Pemeriksaan Tegangan Aki
Setelah melakukan pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit, langkah selanjutnya untuk mengetahui aki masih bagus atau tidak, sobat perlu melakukan pemeriksaan tegangan aki. Untuk mengukur tegangan aki ini, sobat membutuhkan multi tester yang diset untuk pengukuran tegangan Volt Direct Current (VDC).
Berikut langkah pemeriksaan tegangan aki
- Lepas terminal negatif aki
- Ambil multi tester lalu set knob pada VDC lalu pilih ukuran tegangan diatas 12 Volt
- Tempelkan Probe Positif multitester (warna merah) ke kutub Positif aki
- Tempelkan Probe Negatif Multitester (warna hitam) ke kutub Negatif aki
- Baca nilai tegangan yang ditampilan pada layar multitester lalu perhatikan nilainya dibawah berikut
Tegangan | Kondisi Aki |
---|---|
13,0V-13,2V | Muatan penuh |
12,3V | Muatan kurang |
IV. Pemeriksaan Pengujian Beban
Langkah terakhir dari cara cekaki masih bagus atau tidak adalah dengan melakukan pengujian beban. Pemeriksaan ini untuk mengetahui bagaimana kondisi tegangan aki bila deiberikan beban aki sebesar 200A selama 15 detik. ALat yang digunakan untuk pengujian beban ini adalah Baterry Load Tester. Perhatikan bentuk alatnya seperti gambar dibawah ini.
Langkah pengujian beban aki
- Lepaskan terminal negatif aki
- Pasang klamp positif alat ke terminal positif aki
- Pasang klamp negatif alat ke terminal negatif aki
- Tekan tombol load (on) yang ada di alat kurang dari 15 detik sambil membaca nilai tegangan yang dihasilkan.
Tegangan | Kondisi Aki |
---|---|
≥ 9,6V | Baik |
6,5V-9,6V | Perlu dicharge ulang |
≤ 6,5V | Kemungkinan ada sel aki yang rusak, aki perlu diganti |
Nah, demikianlah sobat Akimo postingan tentang cara cek aki mobil masi bagus atau tidak bisa Akimo sampaikan, semoga bisa bermanfaat yaa..